Cari Blog Ini

Selasa, 22 Februari 2011

WASPADA KANKER SERVIKS

Astaga!HidupGaya - Salah satu jenis kanker yang menjadi momok bagi kaum Hawa adalah kanker serviks atau kanker leher rahim. Kanker ini merupakan jenis penyakit kanker paling umum kedua di seluruh dunia yang biasa diderita wanita di atas usia 15 tahun.

Faktanya, di dunia sekitar 500 ribu wanita didiagnosa menderita kanker serviks dan rata-rata 270.000 kematian setiap tahunnya atau dengan kata lain setiap dua menit seorang wanita meninggal karena kanker serviks.

Sementara di Asia, kanker serviks merupakan penyakit kanker pada wanita kedua terbanyak diderita dan lebih dari setengah wanita Asia yang menderita kanker serviks meninggal dunia. Ini sama dengan 226ribu wanita yang didiagnosa menderita kanker serviks dan sebanyak 143ribu penyebab kematian atau dengan kata lain setiap 4 menit, seorang wanita di Asia Pasifik meninggal karena kanker serviks.

Menurut Dr. A. M. Puguh, SpOG, Ahli Kebidadanan & Kandungan RS Husada Jakarta, di Indonesia kanker serviks merupakan kanker nomor satu yang umum diderita wanita Indonesia. Pada tahun 2001, kasus baru kanker serviks sejumlah 2429 dari total kasus kanker, sehingga merupakan peringkat satu yaitu 25,91 persen dari keseluruhan kanker.


Masih menurut Dr. Puguh, semua wanita yang aktif secara seksual, memiliki resiko terinfeksi kanker serviks atau tahap awal penyakit ini tanpa memandang usia atau gaya hidup. Kanker serviks merupakan kanker yang dapat mempengaruhi wanita dengan latar belakang dan umur yang berbeda di seluruh dunia. Jika ditarik angka rata-rata, kanker serviks ini seringkali menjangkiti dan dapat membunuh wanita di usia produktif sekitar 30-50 tahun yang mana pada saat itu mereka masih memiliki tanggung jawab ekonomi dan sosial terhadap anak-anak dan anggota keluarga lainnya.

Penyebab Kanker Serviks

Umumnya kanker serviks mulai menyerang dari leher rahim ( bagian dari uterus atau rahim) dan kemudian mencapai vagina. Kanker ini akan menyebar secara bertahap bila tak terdeteksi secara dini dan diberikan pengobatan.


Lalu apa penyebab terjadinya kanker pada leher rahim? Penyebab paling umum adalah serangan virus HPV (human papillomavirus). Ada 100 tipe virus HPV yang teridentifikasi dan kebanyakan tidak berbahaya serta tidak menunjukkan gejala. Sebanyak 40 tipe HPV dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Sasarannya adalah alat kelamin dan digolongkan menjadi dua golongan yaitu tipe HPV penyebab kanker dan HPV beresiko rendah.


Terdapat 15 jenis tipe yang menyebabkan kanker yang dapat mengarah kepada kanker serviks, yakni HPV 16, 18, 45 dan 31 yang merupakan penyebab lebih dari 80 persen kasus kanker di Asia Pasifik dan dunia.


Siapa Yang Beresiko Terkena Kanker Serviks?

Setiap wanita beresiko terjangkit kanker serviks selama hidup mereka tanpa memandang usia dan gaya hidup. Ini dikarenakan HPV merupakan visus yang umum dan mudah ditularkan melalui kontak kulit kelamin. Meski dalam berhubungan intim, pasangan dari wanita tersebut sudah mengenakan kondom, namun sayangnya penyebaran HPV tak dapat sepenuhnya melindungi wanita dari infeksi HPV.


Baik wanita muda maupun dewasa beresiko terkena kanker serviks yang disebabkan oleh infeksi atau infeksi berulang yang disebabkan oleh HPV penyebab kanker. Diperkirakan 50-80 persen wantia mendapatkan infeksi HPV melalui kontak kelamin dalam hidup mereka dan sampai dengan 50 persen infeksi tersebut berpotensi menyebabkan kanker. Resiko sudah dimulai dari kontak seksual pertama kali yang dilakukan oleh wanita.

Kebanyakan infeksi HPV dapat hilang dengan sendirinya akan tetapi banyak juga yang menetap dalam tubuh penderita. Dan tidak seperti virus lainnya, ketika seorang wanita terinfeksi virus HPV bukan berarti wanita tersebut akan memiliki kekebalan terhadap virus ini. Ketika seorang wanita telah terpapar HPV, ia tetap beresiko untuk mendapatkan infeksi berulang dari tipe HPV yang sama atau berbeda dan peluang wanita tersebut terkena kanker serviks menjadi jauh lebih besar.


Lantas bagaimana cara mendeteksi kanker serviks?

Cara mendeteksi kanker serviks secara dini adalah dengan melakukan pap smear atau IVA. Tes ini dapat mendeteksi awal kanker serviks dimana perubahan sel dapat diidentifikasi di leher rahim.

Seperti sifat kanker pada umumnya, tak akan terlihat gejala apapun (secara fisik) pada stadium awal dari kanker serviks. Namun deteksi dini penting untuk dilakukan karena dapat membantu mendeteksi perkembangan kanker serviks, meski tak dapat mencegah terjadinya infeksi HPV.



Resiko berkembangnya kanker serviks pada wanita yang tidak melakukan screening secara teratur adalah lima kali lebih tinggi dibandingkan yang teratur.


Lantas Apakah Wanita Tak Dapat Cegah Terjadinya Kanker Serviks?

Ada suatu vaksin yang menargetkan HPV tipe 16 dan 18 yang berpotensi untuk mencegah lebih dari 70 persen kanker serviks.


Vaksin ini akan meningkatkan kemampuan sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan virus ketika masuk ke dalam tubuh, sebelum membentuk infeksi.


Di masa mendatang, vaksinasi bersama deteksi dini dapat mengurangi resiko terkena kanker serviks dibandingkan hanya dengan deteksi dini saja. Dan yang utama dapat mengurangi jumlah deteksi dini yang tidak normal yang memerlukan tindak lanjut.

WASPADA KANKER PAYUDARA


Salah satu kanker yang perlu diwaspadai adalah kanker payudara.

Kanker ini menduduki peringkat kedua setelah kanker leher rahim di

antara kanker yang menyerang wanita Indonesia.

Tetapi kanker payudara ternyata bukan monopoli kaum perempuan, karena

laki-laki juga bisa mengalaminya, meski angkanya relatif kecil yakni hanya

sekitar 1%. Kanker payudara pada pria harus diwaspadai sejak dini karena

bisa mengakibatkan kematian sebagaimana yang terjadi pada wanita.

Sel kanker payudara yang pertama dapat tumbuh menjadi tumor sebesar

1 cm dalam waktu 8–12 tahun. Sel kanker tersebut diam pada kelenjar

payudara. Sel-sel kanker payudara ini dapat menyebar melalui aliran darah

ke seluruh tubuh. Kapan penyebaran itu berlangsung, kita tidak tahu. Sel

kanker payudara dapat bersembunyi di dalam tubuh kita selama bertahuntahun tanpa kita ketahui, dan tiba-tiba aktif menjadi tumor ganas atau kanker.

MAAG


Penyakit maag, yang dalam istilah medis dikenal sebagai gastritis, mungkin pernah dialami oleh banyak orang. Penyakit gastritis merupakan salah satu penyakit pada lambung dengan gejala utamanya adalah nyeri pada ulu hati.

Gejala umum dari gastritis adalah berupa perasaan tidak enak pada ulu hati yang terkadang disertai dengan mual dan muntah.

Maag, dari sudut pandang kedokteran, merupakan sindrom dispepsia. DR. dr. Marcellus Simadibrata K., Sp.PD-KGEH, menyebutkan, "Sakit maag merupakan istilah awam untuk sindrom dispepsia". Sindrom dispepsia merupakan kumpulan gejala dari penyakit saluran cerna atas yang terdiri dari rasa sakit di ulu hati dan rasa tidak nyaman di ulu hati.

Rasa sakit dan tidak nyaman ini biasanya berupa nyeri di ulu hati, kembung, mual, muntah, nafsu makan menurun, rasa cepat kenyang sehabis makan dan muncul sendawa, kadang disertai gejala pusing atau mabuk, jantung berdebar-debar, wajah pucat.

Bahkan, orang yang menderita luka atau tukak lambung-duodenum dan tumor atau kanker lambung-duodenum akan terlihat pucat, muntah-muntah hebat, muntah atau buang air besar campur darah hitam, berat badan menurun, serta syok karena pendarahan.

Staf Divisi Gastroenterologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM ini mengatakan bahwa maag disebabkan oleh penyakit lambung atau penyakit saluran cerna bagian atas atau penyakit organ-organ di sekitar saluran cerna atas.

Pada umumnya penyakit maag dapat disembuhkan. Tentu penderita harus tekun berobat, mengatur pola hidup, pola makan dan minum.

Setiap orang yang menderita maag tetap wajib mengonsumsi makanan bergizi. Makanan yang tidak menyebabkan iritasi serta merangsang lambung dan duodenum (usus 12 jari) menjadi konsumsi wajib. Mereka yang menderita maag fungsional pada umumnya dapat disembuhkan hanya dengan mengonsumsi makanan lunak atau bubur, lalu secara bertahap mengonsumsi makanan padat atau nasi biasa.

WASPADA PNEUMONIA PADA ANAK


Banyak orang menganggap banyak keringat itu sehat. Padahal, menurut dr.H.Mohammad Hadad, SpA dalam tulisannya, argot itu berasal dari negara sub tropis, itu pun di musim dingin dan salju.Sehingga ungkapan tersebut tidak relevan untuk digunakan di daerah tropis seperti di negeri ini. Selanjutnya dr.H.Mohammad Hadad, SpA mengatakan bahwa di negara tropis, tanpa olahraga pun, tubuh sudah berkeringat. Dalam keadaan berkeringat badan pun terasa tidak nyaman, bahkan bisa menyebabkan jatuh sakit.


Salah satu penyakit yang dapat datang akibat kebanyakan keringat adalah pneumonia. Pneumonia (long ontsteking, radang paru-paru atau paru-paru basah) dewasa ini begitu populer, karena sering muncul sebagai komplikasi penyebab kematian pada penderita flu burung.


Pneumonia juga menjadi pemicu komplikasi dan penyebab kematian dari penyakit campak dan influenza, terutama pada anak anak.Terjadinya pneumonia sebagai komplikasi dan penyebab kematian penyakit lain ini sebenarnya dapat dicegah, jika tubuh tidak terganggu dalam menjalankan salah satu tugas pentingnya.

Tugas penting itu ialah pekerjaan yang biasa dilakukan sel-sel yang melapisi bagian dalam saluran pernapasan. Tiap sel mempunyai kira-kira 200 silia (sejenis rambut yang sangat halus) dan mengeluarkan cairan encer di permukaannya.


Silia itu bergerak secara teratur 10 – 20 kali per detik tanpa henti, menyapu cairan dengan kecepatan 1 cm per menit menuju tenggorokan, untuk kemudian tanpa disadari ditelan. Normalnya, debu, kuman, asap, dan sejenisnya akan melekat pada cairan, lalu disapu bersih dari saluran pernapasan.



Selain itu, cairan tersebut juga menjaga agar saluran napas selalu basah. Nah, terlalu banyak mengeluarkan keringat, akan menyebabkan cairan itu menjadi kering dan lengket, sehingga tidak dapat dialirkan dan mengumpul menjadi dahak, plus menyumbat saluran napas. Saluran napas yang tersumbat menyebabkan sesak napas dan batuk. Lalu, berkembangbiaknya kuman-kuman dapat menyebabkan penyakit bronkhitis dan paru-paru basah.


Untuk penyembuhan jangka pendek bisa dengan mengencerkan dan mengeluarkan dahak menggunakan alat dan obat, atau biasa dikenal dengan inhalasi uap. Ada cara yang lebih rasional dan bersifat jangka panjang, fisiologis dan mudah, yakni dengan mencegah keluarnya keringat secara berlebihan.


Minum banyak pun akan sia-sia, kalau ruangannya masih pengap, karena akan keluar lagi melalui keringat. Maklum, udara di negara tropis sangat lembab (banyak mengandung uap air) sehingga kita sangat mudah berkeringat. Uap air yang keluar ketika mengeluarkan napas mencapai 11 kali lebih banyak dibandingkan dengan udara yang dihisap ketika menarik napas.

Jadi, dalam ruangan yang ventilasinya kurang, udara akan makin bertambab lembab, bertambah Co2 dan berkurang oksigennya, sehingga badan menjadi sangat lemah, penyakit pun merajalela. Untuk mengatasinya, ruangan tidak ber-AC haruslah selalu terbuka agar udara segar dari luar bisa masuk. Kipas angin tidak ada gunanya kalau tidak ada udara segar dari luar yang masuk ke dalam ruangan. Hindari asap rokok yang mengandung banyak monoksida yang tidak dapat dibersihkan oleh AC dan mengalahkan oksigen masuk ke dalam sel darah.

WASPADA KOMPLIKASI AWAL KEHAMILAN


Waspadai Komplikasi Awal Kehamilan. Kehamilan merupakan masa-masa yang menyenangkan karena Anda akan segera menyambut kehadiran sang buah hati. Karena itu, untuk menjaga keselamatan janin Anda, ada baiknya lebih teliti dalam menangani semua gejala sekecil apapun yang Anda rasakan. Sebuah studi dari Erasmus MC University Medical Centre, di Belanda, menyatakan, ibu hamil yang mengalami komplikasi awal harus mendapatkan penangan yang lebih khusus, baik pada kehamilan sekarang maupun kehamilan berikutnya.


Masalah-masalah yang dialami pada 3 bulan pertama kehamilan, menurut peneliti, akan meningkatkan risiko melahirkan prematur serta kesulitan-kesulitan lainnya, baik pada kehamilan sekarang maupun kehamilan berikutnya. Data dari 75 studi menunjukkan, sejarah pernah mengalami keguguran berkaitan dengan melahirkan prematur pada kehamilan yang akan datang.


Dalam analisis yang dieresentasikan di pertemuan tahunan European Society of Human Reproduction and Embryology (ESHRE) ini, para peneliti melihat beberapa komplikasi yang umum dialami pada 3 bulan pertama kehamilan. Perdarahan pada minggu-minggu pertama kehamilan, misalnya, dinyatakan berkaitan dengan peningkatan risiko pre-eclampsia (hipertensi yang dipicu kehamilan), melahirkan prematur serta meningkatkan risiko hingga 2 kali lipat memiliki bayi dengan berat badan rendah atau sangat rendah. Selain itu, akumulasi darah pada kandungan juga bisa meningkatkan risiko-risiko lebih jauh.


Morning sickness (mual dan muntah) yang ekstrim di awal kehamilan juga berkaitan dengan risiko 3 kali lebih besar menjalani proses melahirkan prematur serta hampir 3 kali lipat meningkatkan risiko memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah. Sementara sejarah pernah mengalami sekali atau lebih keguguran, juga memiliki risiko hampir 2 kali lipat terus-menerus mengalami kehamilan dengan kerusakan membran yang mengelilingi bayi di rahim, sebelum waktunya. Hal ini akan meningkatkan risiko melahirkan prematur. Selain itu, jika kehamilan sebelumnya terpaksa diakhiri dengan alasan apapun, maka kehamilan-kehamilan berikutnya berisiko mendorong melahirkan prematur.


Meskipun studi tidak menyatakan penyebab peningkatan risiko pada kehamilan berikutnya, para ilmuwan menyatakan hal ini berkaitan dengan masalah-masalah kesehatan dan faktor gaya hidup.


Monitoring


Menurut pemimpin studi Dr Robbert van Oppenraaij, komplikasi-komplikasi pada masa yang akan datang berkaitan dengan tingkat keparahan dan pengulangan masalah-masalah yang muncul di awal kehamilan."Kejadian-kejadian dan komplikasi-komplikasi pada awal kehamilan merupakan komplikasi yang paling umum dialami perempuan selama masa kehamilan dan bisa menjadi pemicu stres pada perempuan tersebut," tutur Oppenraaij, seperti dikutip situs bbc.


Karena itu, terang dia, para dokter diharapkan bisa mengenali dan mengartikan gejala-gejala dan memahami tidak hanya untuk jangka pendek, tetapi juga konsekuensi jangka panjang dari komplikasi-komplikasi pada awal kehamilan ini."Artinya, pasien-pasien ini harus dimonitor secara khusus.

INFORMASI WASPADA DIARE DAN CAMPAK DAPAT MENGURAS VITAMIN DARI TUBUH ANAK


KESEHATAN: DEMAM BERDARAH

Infeksi virus dalam tubuh nyamuk dapat mengakibatkan perubahan perilaku yang mengarah pada peningkatan kompetensi vektor, yaitu kemampuan nyamuk menyebarkan virus. Infeksi virus dapat mengakibatkan nyamuk kurang handal dalam mengisap darah, . Tetapi sebagian besar para penderitanya adalah anak-anak, karena anak-anak rentan pada keseimbangan cairan. Jangan sampai kita menambah daftar panjang korban DBD lagi. Segera jaga kebersihan dan tetap waspada pada bahaya DBD.



MATERI SAKA BAKTI HUSADA 2

Pada beberapa pasien, ia menyebar hingga menyelimuti hampir seluruh tubuh. selain itu, radang perut bisa juga muncul dengan kombinasi sakit diperut, rasa mual, muntah-muntah atau diare pilek ringan disertai batuk-batuk. Kondisi waspada

Sebaliknya apabila daya tahan tubuh rendah seperti pada anak-anak, penyakit infeksi dengue ini dapat menjadi berat bahkan dapat mematikan. Seperti halnya virus yang lain (misalnya influenza, campak) sebagian besar penderita anak Pada anak kecil dapat disertai mencret 3-5 kali sehari, cair, tanpa lendir. Jadi, bila seorang anak menderita mencret disertai demam tinggi kita harus waspada demam berdarah apalagi terjadi pada bayi atau anak kecil di bawah umur 2 tahun.



MENGENALI TANDA DAN GEJALA DEMAM BERDARAH UNTUK

Bila anak ini digigit nyamuk Aedes Aegypti maka bibit penyakit ikut terhisap masuk ke dalam tubuh nyamuk. Dan bila nyamuk tersebut menggigit anak lain (anak sehat), maka anak itu akan dapat ketularan penyakit ini. ia menyebar hingga menyelimuti hampir seluruh tubuh. Selain itu, radang perut bisa juga muncul dengan kombinasi sakit di perut, rasa mual, muntah-muntah atau diare, pilek ringan disertai batuk-batuk. Kondisi waspada ini perlu disikapi dengan pengetahuan.



PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS

Suplemen vitamin A pada anak-anak kemungkinan juga memiliki beberapa manfaat Pemakaian selenium dengan dosis rutin harian dapat menurunkan beban tekanan virus HIV melalui terjadinya peningkatan pada jumlah CD4. Selenium dapat digunakan.



MEWASPADAI PENYAKIT MUSIM HUJAN

Pada anak-anak, diare dapat cepat menyebabkan dehidrasi. Bawalah segera anak ke dokter apabila anak anda tidak atau jarang BAK, demam tinggi, tinja berdarah atau hitam, mulut kering, menangis namun tidak keluar air mata, lemas, yang sudah lanjut dapat mimisan, muntah darah, dan buang air besar hitam. Pencegahannya adalah dengan menghindarkan nyamuk aedes aegepty dari lingkungan kita dengan gerakan 3M (Menguras, Menutup, Mengubur).

Penyembuhan penyakit itu sendiri. Konsumsi buah- buahan yang mengandung vitamin C seperti jambu biji dan tomat merah yang dapat dibuat juice. Pencegahan Imunisasi tersedia bagi anak-anak yang berusia lebih dari 12 bulan. . pada beberapa pasien, ia menyebar hingga menyelimuti hampir seluruh tubuh. Selain itu, radang perut bisa juga muncul dengan kombinasi sakit di perut, rasa mual, muntah-muntah atau diare, pilek ringan disertai batuk-batuk. Kondisi waspada ini perlu.

Jangan makan udang setelah Anda makan Vitamin C. Karena ini akan menyebabkan keracunan dari racun Arsenik (As) yang merupakan proses reaksi dari Udang dan Vitamin C di dalam tubuh dan berakibat keracunan yang fatal dalam hitungan jam. Mie instan pada beberapa anak, bisa menyebabkan demam dan diare, namun kasusnya sangat kecil. Biasanya demam berlangsung seminggu. Kadang juga terdapat efek kemerahan mirip campak selama 3 hari.

Waspada Diare dan Campak Karena Dapat Menguras Vitamin A dari Tubuh Anak.

Definisi I munisasi, Tujuan, Manfaat, Cara, dan Jenis Imunisasi Oleh: Wulan Mochtar Gozhali


Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya.



Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak karena sistem kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan terhadap serangan penyakit berbahaya. Imunisasi tidak cukup hanya dilakukan satu kali, tetapi harus dilakukan secara bertahap dan lengkap terhadap berbagai penyakit yang sangat membahayakan kesehatan dan hidup anak.



Tujuan dari diberikannya suatu imunitas dari imunisasi adalah untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya. Beberapa penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi yaitu seperti hepatitis B, campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan, gondongan, cacar air, tbc, dan lain sebagainya.



Macam-macam / jenis-jenis imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi pasif yang merupakan kekebalan bawaan dari ibu terhadap penyakit dan imunisasi aktif di mana kekebalannya harus didapat dari pemberian bibit penyakit lemah yang mudah dikalahkan oleh kekebalan tubuh biasa guna membentuk antibodi terhadap penyakit yang sama baik yang lemah maupun yang kuat.



Teknik atau cara pemberian imunisasi umumnya dilakukan dengan melemahkan virus atau bakteri penyebab penyakit lalu diberikan kepada seseorang dengan cara suntik atau minum / telan. Setelah bibit penyakit masuk ke dalam tubuh kita maka tubuh akan terangsang untuk melawan penyakit tersebut dengan membantuk antibodi. Antibodi itu uumnya bisa terus ada di dalam tubuh orang yang telah diimunisasi untuk melawan penyakit yang mencoba menyerang.